Powered By Blogger

Selasa, 04 Oktober 2011

PEMBUNUH

ku bikin puisi ini karena aku lagi kesal sama seseorang, orang tu cewek yg ganjen banget nggak cantik lagi :P ayo donk pada muntah ! hehe. Inisialnya 'V' kalau aja nama samaran aku bukan Veila, udah aku tendang tuhh huruf V dari alfabeth.
*Peringatan : mentang-mentang judul puisinya PEMBUNUH, jangan anggap aku pembunuh yaa, aku orangnya lemah lembut :D .
Baca puisinya yaa ..


"Pembunuh"

Mega bersepuh kelabu membuntutiku
Mengikuti setiap langkah,
Langkah yang tak pernah lelah
Langkah yang entah 'kan singgah dimana
Mungkin diatas jembatan rapuh
Dan berpeganglah pada rantai yang tak lagi kokoh
Berkarat dan bergayut melambai ke tepi sungai

Mega itu menatapku tajam
Tatap semu seindah tatapanmu sayang
Tajam bagai pisau dalam saku kemejaku

Engkau datang sayang
Tatap aku dan terlelaplah
Engkau sempurna sayang
Memelukku dan tak berdaya

Keluarlah duhai pisau bermata merah
Cengkram ia hingga tak bernyawa
Lengahnya adalah harta
Dan biarkan ia tergeletak disini
Pergi dan tertawalah


Kedengarannya puisinya kejam dan seram ya, tapi jangan salah penciptanya baik dan imut lhoo !
haha

TINTA MERAH

Arti TINTA MERAH buat loe tu baik atau kagak ?
Kalau menurut gw sih ya jelas kagak baik. Coz lihat aja di raport kalau ada nilai yang di tulisnya pakai tinta warna merah berarti kan nilai tersebut belum di anggap lulus atau juga di sebut kurang dari KKM.
Tapi ada juga sih orang yang mengartikan merah itu sebagai cinta. Ya tergantung dari emosional kita yang lagi gimana gitu.
So, tentunya merah itu berani !

Baca puisi gw yang satu ini ya sob !

"TINTA MERAH"
Gundah memang raja dari segala kisah
Gelisah, engkaulah ratunya
Lelah bercengkrama dengan bilah lara
Yang membuatku lepas tak bernyawa

Mungkin mereka lelah
Melihatku yang selalu resah
Menjalani hidup tanpa tanya
Diam menahan bicara

Aku ingin berlari dari dunia ini
Terjun ku di ujung mimpi tak bertepi
Melayang-layang namun tak terbang
Menggenggam kematian

Tenggelamku dalam samudera para hipokrit
Menahan diri dan tak sanggup lagi
Tapaki bumi tandus yang tercaci
Hirup gersangnya udara

Tinta merah lambang murka
Perlahan-lahan kan memangsa
Ada aku, belati dan tanya
Siapa yang kan kau mangsa
Entah aku atau tanya

......
Bagus kagak nich sob ?
hahahaha