Ku tatap mega dari balik jendela
Yang indah dan mempesona
Aku sapa lembut engkau melalui angin yang berhembus
Namun kau tetap membisu
Mega....
Engkau sungguh indah mempesona
Namun sayang di balik pesonamu,
Ada mendung yang kelabu
Aku tahu.....
Tak lama lagi mendung itu akan jatuh ke pelukan bumi
Dan mega pun sirna hilang entah kemana
Aku sadar.....
Aku harus berhenti menatapmu
Aku harus berhenti mengagumimu
Karena ku tak sanggup menggapaimu
Kini kau telah pergi entah kemana
Dan kini biarkan aku di sini
Di balik jendela ini
Dengan tatapan tanpa harapan..

Puisi diatas aku buat ketika aku kelas 7 (1 SMP). Awalnya aku cuma iseng
nulis kata-kata yg nggak tahu dimana berujungnya. *Cerita dikit yaa*
waktu aku bikin puisi ini, sebenarnya aku tu lagi belajar matematika di
kelas, tetapi karena aku nggak suka pelajarannya dan kebetulan gurunya
juga agak acuh asyiknya aku duduk di meja paling belakang. Saat
pelajaran matematika aku nggak pernah fokus makanya nilai matematika aku
jarang yg di atas 6 :D hehe, aku paling suka melihat ke jendela, aku
sering berkhayal aku berada diatas awan sana dan aku sering berharap aku
bisa berada di tempat yg aku inginkan, namun semuanya hanya khayalan yg
nggak mungkin terjadi.
Pada akhirnya awan itu menjadi inspirasi untukku, sehingga ku ciptakan puisi yg berjudul MEGA KU YANG HILANG.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar